Belajar Kimia yuk... ^_^
Jumat, 27 Mei 2016
Jumat, 13 Mei 2016
Alkohol
Defenisi
Alkohol
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah
yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus
hidroksil (-OH)
yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau
atom karbon lain.
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang
juga disebut grain alcohol; dan kadang untuk minuman yang
mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan
sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol
lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol
yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki
pengertian yang lebih luas lagi.
Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni,
alkohol absolut, atau alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap,
mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif
dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern. Etanol
adalah salah satu obat rekreasi yang paling tua. Etanol termasuk ke dalam
alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia C2H5OH dan rumus empiris C2H6O.
Ia merupakan isomer konstitusional dari dimetil eter.
Sejarah
alkohol
Etanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah
sebagai bahan pemabuk dalam minuman beralkohol. Residu yang ditemukan pada
peninggalan keramik yang berumur 9000 tahun dari Cina bagian utara menunjukkan
bahwa minuman beralkohol telah digunakan oleh manusia prasejarah dari masa
Neolitik.
Etanol dan alkohol membentuk larutan azeotrop. Karena
itu pemurnian etanol yang mengandung air dengan cara penyulingan biasa hanya
mampu menghasilkan etanol dengan kemurnian 96%. Etanol murni (absolut)
dihasilkan pertama kali pada tahun 1796 oleh Johan Tobias Lowitz yaitu dengan
cara menyaring alkohol hasil distilasi melalui arang.
Lavoisier menggambarkan bahwa etanol adalah senyawa
yang terbentuk dari karbon, hidrogen dan oksigen. Pada tahun 1808 Saussure
berhasil menentukan rumus kimia etanol. Lima puluh tahun kemudian (1858),
Couper mempublikasikan rumus kimia etanol. Dengan demikian etanol adalah salah
satu senyawa kimia yang pertama kali ditemukan rumus kimianya. Etanol pertama
kali dibuat secara sintetik pada tahun 1826 secara terpisah oleh Henry Hennel
dari Britania Raya dan S.G. Sérullas dari Perancis. Pada tahun 1828, Michael
Faraday berhasil membuat etanol dari hidrasi etilena yang dikatalisis oleh
asam. Proses ini mirip dengan proses sintesis etanol industri modern.
Jenis –
jenis Alkohol.
Alkohol dapat dibagi kedalam beberapa kelompok
tergantung pada bagaimana posisi gugus -OH dalam rantai atom-atom karbonnya.
Masing-masing kelompok alkohol ini juga memiliki beberapa perbedaan kimiawi.
Alkohol Primer
Pada alkohol primer(1°), atom karbon yang membawa
gugus -OH hanya terikat pada satu gugus alkil.bPerhatikan bahwa tidak jadi
masalah seberapa kompleks gugus alkil yang terikat. Pada gambar di
samping, hanya ada satu ikatan antara gugus CH2 yang
mengikat gugus -OH dengan sebuah gugus alkil.
Alkohol sekunder
Pada alkohol sekunder (2°), atom karbon yang mengikat
gugus -OH berikatan langsung dengan dua gugus alkil,
kedua gugus alkil ini bisa sama atau berbeda.
Alkohol tersier
Pada alkohol tersier (3°), atom karbon yang mengikat
gugus -OH berikatan langsung dengan tiga gugus alkil,
yang bisa merupakan kombinasi dari alkil yang sama atau berbeda.
Sifat-Sifat Alkohol
1. Sifat Fisik
a. Tiga suku pertama alkohol (metanol,
etanol, dan propanol) mudah larut dalam air dengan semua perbandingan. Alkohol
merupakan cairan tidak berwarna (jernih) dan berbau khas
b. Titik cair dan titik didihnya
meningkat sesuai dengan bertambahnya Mr alkanol.
2. Sifat Kimia
a. Ikatan Hidrogen, Antarmolekul
hidrogen terdapat ikatan hidrogen.
b. Kepolaran, Alkohol bersifat polar
karena memiliki gugus OH. Kepolaran alkohol akan makin kecil jika suhunya makin
tinggi.
c. Reaksi Dengan Logam, Alkohol kering
dapat bereaksi dengan logam K dan Na.
d. Oksidasi, Alkohol primer dan
sekunder dapat dioksidasi dengan menggunakan oksidator, tetapi alkohol tersier
tidak.
Reaksi Spesifik pada
Alkohol
a.
Reaksi dengan logam aktif
Atom H dari gugus –OH dapat disubstitusi oleh logam
aktif seperti natrium dan kalium, membentuk alkoksida dan gas hidrogen. Reaksi
ini mirip dengan reaksi natrium dengan air, tetapi reaksi dengan air
berlangsung lebih cepat. Reaksi ini menunjukkan bahwa alkohol bersifat sebagai
asam lemah (lebih lemah daripada air).
b. Substitusi Gugus –OH oleh Halogen
Gugus –OH alkohol dapat disubstitusi oleh atom halogen
bila direaksikan dengan HX pekat, PX3 atau PX5 (X=
halogen).
c.
Oksidasi Alkohol
Alkohol
sederhana mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air. Oleh karena
itu, etanol digunakan sebagai bahan bakar spirtus (spiritus). Reaksi pembakaran
etanol, berlangsung sebagai berikut:
Dengan
zat-zat pengoksidasi sedang, seperti larutan K2Cr2O7 dalam
lingkungan asam, alkohol teroksidasi sebagai berikut:
i. Alkohol primer membentuk aldehida
dan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk asam karboksilat.
ii. Alkohol sekunder membentuk keton.
iii. Alkohol tersier tidak teroksidasi.
Reaksi
oksidasi etanol dapat dianggap berlangsung sebagai berikut:
Etanol yang
dihasilkan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk asam asetat. Hal ini
terjadi karena oksidasi aldehida lebih mudah daripada oksidasi alkohol.
Pembentukan
Ester (Esterifikasi)
Alkohol
bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester dan air.
Dehidrasi
Alkohol
Jika alkohol dipanaskan bersama asam sulfat pekat akan
mengalami dehidrasi (melepas molekul air) membentuk eter atau alkena. Pemanasan
pada suhu sekitar 1300C menghasilkan eter, sedangkan pemanasan pada
suhu sekitar 1800C menghasilkan alkena. Reaksi dehidrasi etanol
berlangsung sebagai berikut:
Senyawa –
senyawa alkohol
1. Metanol
Dalam industri metanol diubah menjadi formaldehid atau
digunakan untuk mensintesa bahan kimia lain. Metanol digunakan sebagai pelarut
dan sebagai bahan bakar bersih. Metanol mungkin juga mempunyai kegunaan baru
dalam bidang pertanian. Pada awal tahun 1990-an Arthur Nonomura, seorang ilmuan
yang menjadi petani, menemukan bahwa dalam kondisi panas menyemprotkan larutan
cairan metanol pada beberapa tumbuhan dapat menggandakan tingkat pertumbuhannya
dan mengurangi kebutuhan air hingga separuhnya. Nonomura menyadari bahwa pada
saat-saat panas dipertanian beberapa tumbuhan menjadi layu. Berdasarkan
risetnya sebagai ilmuwan ia menyemprot beberapa tumbuhan dengan larutan metanol
yang sangat encer. Tumbuhan yang disemprot tidak lagi layu dan tumbuh lebih
besar pada tingkat yang lebih cepat daripada tumbuhan yang tidak disemprot.
Akan tetapi metanol akan efektif dalam kondisi panas atau terkena sinar
matahari dan untuk tumbuhan kapas, gandum, strawberi, melon dan mawar.
Kegunaanya dapat terlihat jelas, hasil tanaman lebih banyak dan lebih cepat,
penggunaan air lebih efisien, dan tidak diperlukannya pestisida.
Tidak seperti alkohol pada minuman, metanol tetap
beracun meskipun dalam jumlah kecil. Gejala keracunan metanol adalah kebutaan
karena metanol menyerang syaraf penglihatan; juga dapat berakibat kematian.
2. Etanol
Pada kebanyakan orang dewasa metabolisme tubuh dapat
mencerna sejumlah kecil etanol dengan tingkat keracunan yang rendah. Etil
alcohol pada umumnya disebut alkohol padi-padian atau alkohol minuman karena
dapat dihasilkan dari fermentasi gula alam dan tepung yang dihidrolisa yang
terdapat pada anggur dan padi-padian.
Seseorang dengan konsentrasi alkohol dalam darahnya
mencapai 0,3% jelas terlihat mabuk; mereka yang mencapai 0,4% tidak sadar atau
tidak mampu merespon tindakan; dan konsentrasi 0,5% - 1% dapat menyebabkan koma
maupun kematian.
Pada orang yang kecanduan alkohol kemungkinan hidup
berkurang 10hingga 15 tahun karena kerusakan hati dan penyakit jantung dan
pembuluhdarah, khususnya jika mereka merokok. Hal ini merupakan karena
pelarutorganik yang baik, etanol udah menembus pembatas darah otak danmembran
plasenta, sehingga membahayakan janin pada ibu hamil. Gejala Fetal Alcohol
Syndrome (FAS)/ sindrom pada janin meliputi sumbing pada wajah, ukuran otak di
bawah normal, kesulitan pemahaman, dan perkembangan fisik yang terbelakang.
Etanol mempunyai banyak kegunaan lainnya, sebagai
pelarut (vanilla atau ekstrak lain di rumah seringkali larutan etanol) dan
antiseptik (pencuci mulut mengandung alkohol 5% - 30%). Etil alkohol yang
dihasilkan untuk kegunaan selain konsumsi manusia diubah sifatnya dengan
menambahkan metil dan isopropil alkohol dan tidak untuk minuman. Untuk tujuan
komersial, bahan ini biasanya dihasilkan dari hidrasi etana.
Etanol dapat ditambahkan ke dalam bensin sebagai
pengganti MTBE (methyl tertiary buthyl ether) yang sulit didegradasi sehingga
mencemari lingkungan. Bensin yang ditambah etanol efisiensi pembakarannya
meningkat sehingga pembakarannya. Akibatnya akan mengurangi tingkat pencemaran
udara. Campuran bensin-etanol biasa diberi nama gasohol. Gasohol E10 artinya
campuran 10% etanol dan 90% bensin, gasohol dapat digunakan pada semua tipe
mobil yang menggunakan bahan bakar bensin.
3. Spiritus
Spiritus merupakan salah satu jenis alkohol yang
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan bakar lampu spiritus
(pembakar spiritus) dan untuk menyalakan lampu petromak. Di laboratorium
pembakar spiritus digunakan untuk uji nyala. Pembakar spiritus juga digunakan
untuk proses sterilisasi di laboratorium mikrobiologi. Spiritus bersifat racun,
karena adanya kandungan metanol didalamnya. Bahan utama spiritus adalah etanol
dan bahan tambahan terdiri dari metanol, benzena dan piridin.
4. Glikol
Alkohol sederhana yang selama ini kita temui
masing-masing hanya mengandung satu gugus hidroksil (-OH). Ini disebut alkohol
monohidrat. Beberapa alkohol penting mengandung lebih dari satu gugus hidroksil
tiap molekul. Ini disebut alkohol polihidrat. Alkohol yang mempunyai dua gugus hidroksil
disebut alkohol dihidrat, dan yang mempunyai tiga gugus hidroksil disebut
alkohol trihidrat.
Alkohol dihidrat sering disebut glikol. Yang paling
penting dari jenis ini adalah etilen glikol. Nama IUPAC dari etilen glikol
adalah 1,2-etanadiol. Senyawa ini merupakan bahan utama pada campuran antibeku
permanen untuk radiator kendaraan bermotor. Etilen glikol adalah cairan yang
manis, tak berwarna dan agak lengket. Karena keberadaan dua gugus hidroksil,
maka ikatan intermolekul hidrogen menjadi lebih besar. Oleh sebab itu etilen
glikol mempunyai titik didih yang tinggi (198oC) dan tidak menguap jika dipakai
sebagai anti beku. Etilen gikol juga mudah bercampur dengan air. Suatu larutan
60% etilen glikol dalam air tidak membeku sampai suhunya turun hingga -490C.
5. Gliserol
Gliserol juga disebut gliserin, merupakan salah satu
senyawa alcohol trihidrat. Gliserol berbentuk cairan manis seperti sirup.
karena tidak beracun, gliserol merupakan hasil dari hidrolisa lemak dan minyak
Gliserol digunakan secara luas dalam bidang industri meliputi :
1. Pembuatan
lotion tangan dan kosmetik.
2. Bahan
tambahan dalam tinta.
3. Penganti
pencahar gliserol.
4. Bahan
pemanis dan pelarut pada obat-obatan.
5. Pelumas.
6. Bahan
dasar dalam produksi plasik, pelapis permukaan dan fiber sintetik.
7. Bahan
baku nitrogliserin.
Tata
Nama Alkohol
1. Penamaan Menurut IUPAC
Menurut IUPAC,
penamaan alkohol sama seperti penamaan alkana dengan menambahkan akhirhan –ol.
1. Rantai terpanajang yang mengandung
gugus hidroksil diberi nama dengan mengganti akhiran–na dengan –ol.
2. Penomora rantai cabang dilakukan
dengan mmeberi atom karbon yang mengandung gugus hidroksil dengan nomor yang
paling kecil.
3. Jikan banyak rantai cabanang pada
rantai utama, penamaan ranta utama berdasarkan alphabet.
Beberapa nama senyawa alkohol yang sudah diknenal secara luas dan telah diakui oleh IUPAC adalah sebagai berikut :
Langganan:
Postingan (Atom)